MANAJEMEN PENGKADERAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH (ASWAJA) PADA ANGGOTA PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) RAYON DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN RADEN INTAN LAMPUNG

PANJI, AYODEA SYAPUTRA (2022) MANAJEMEN PENGKADERAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH (ASWAJA) PADA ANGGOTA PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) RAYON DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN RADEN INTAN LAMPUNG. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of COVER, BAB 1, BAB 2, DAPUS.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of FULL SKRIPSI PANJI AYODEA SYAPUTRA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Manajemen tidak akan pernah bisa dipisahkan dari organisasi, begitupun dengan organisasi kemahasiswaan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kaderisasi yang senantiasa mencetak generasi selanjutnya untuk meneruskan estafet kepengurusan dan keilmuan yang selalu dijaga sanadnya baik secara struktural maupun secara kultural dalam pengkaderan. PMII yang sebagian besar anggotanya adalah kaum muda Nahdliyin. Sejak pertama kali lahir pada 17 April 1960, PMII ikut berperan dalam sejarah kehidupan politik, sosial, budaya, dan pendidikan di Indonesia. Sebagai organisasi mahasiswa, PMII menjadi bagian dari simpul�simpul gerakan mahasiswa yang mampu memberikan andil baik pemikiran maupun gerakan dalam pembangunan nasional. Sesuai dengan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan dua rumusan masalah akan penulis jawab dalam skripsi ini. Bagaimana manajemen pengkaderan PMII Rayon Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung? Bagaimana Pengurus PMII Rayon Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung dalam meningkatkan pemahaman ideologi ahlussunnah wal jama’ah pada anggotanya? Dari beberapa hasil temuan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi tentang “Manajemen Pengkaderan Dalam Meningkatkan Pemahaman Nilai-Nilai Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja) Pada Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Dakwah dan Ilmu Komunikasi Uin Raden Intan Lampung” maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Sebagai organisasi pengkaderan, PMII Rayon Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Raden Intan Lampung lebih menitikberatkan pada pembinaan kepada kader dan anggota. Di dalam mendidik anggota maupun kader, PMII Rayon Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung menerapkan dua bentuk manajemen pengkaderan, yakni formal dan non-formal, Pengkaderan Formal adalah pendidikan di PMII yang berjenjang dan terstruktur dengan jelas. Adapun jenjang pengkaderan formal ini antara lain, Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba), Pelatihan Kader Dasar (PKD), dan Pelatihan Kader Lanjut (PKL). Dalam manajemen organisasi yang dilakukan PMI membangun kepercayaan pengurus dan anggota melalui. Selain itu, penanaman rasa kekeluargaan yang erat. Juga dilakukan Pengurus PMII Rayon Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan mengayomi dan peduli ke para anggota dengan maksud memberikan rasa empati, simpati, dan kasih sayang. Dalam manajemen organisasi di PMII juga mengenai suasana baru dalam proses belajar di organisasi, yang diciptakan untuk memberikan pendidikan alternatif yang menyenangkan dengan suasana yang rileks. Dalam upaya memberikan pemahaman Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja) kepada anggotanya, PMII Rayon Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung menggunakan pengkaderan formal dan non-formal sebagai sarana penanaman ideologi Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja). Terutama dalam manajemen pengkaderan non-formal, yang menjadi penunjang pengkaderan formal yang ada di dalam PMII, hal ini dilakukan oleh Pengurus PMII agar muncul pemahaman secara natural dari tiap-tiap anggota untuk dapat meyakini nilai-nilai Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja) sebagai ideologi yang tepat dan benar utuk mereka yakini. Proses pengkaderan non-formal penanaman nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja) dilakukan melalui kajian rutin, pembacaan yasin dan tahlil di setiap malam jumat, mengikuti kajian kitab kerukunan melayu, pembacaan sholawat, hingga diskusi yang dilakukan dalam lingkaran kecil yang dipimpin oleh mentor. Kata kunci: Manajemen, PMII, Pengkaderan, Ahlussunnah Waljama’ah ABSTRACT Management can never be separated from the organization, as well as student organizations, the Indonesian Islamic Student Movement (PMII) is a cadreization organization that always prints the next generation to continue the relay of stewardship and science that is always maintained both structurally and culturally in the field. PMII, most of whose members are nahdliyin youth. Since it was first born on April 17, 1960, PMII plays a role in the history of political, social, cultural, and educational life in Indonesia. As a student organization, PMII becomes part of the nodes of the student movement that is able to contribute both thought and movement in national development. In accordance with the problem restrictions, then in this study the author proposed two problem formulations will be answered authors in this thesis. What is the management of PMII Rayon Dawah and Communication Science UIN Raden Intan Lampung? How is PMII Rayon Dawah and Communication Science UIN Raden Intan Lampung in improving the understanding of ahlussunnah wal jama'ah ideology in its members? From some of the findings obtained through observations, interviews and documentation on "Management of Wiring in Improving Understanding of Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) Values in Members of the Indonesian Islamic Student Movement (PMII) Rayon Da'wah and Communication Science Uin Raden Intan Lampung" can be concluded as follows: As a coding organization, PMII Rayon Dawah and Communication Science Uin Raden Intan Lampung focuses more on coaching to cadres and members. In educating members and cadres, PMII Rayon Dawah and Communication Science UIN Raden Intan Lampung applies two forms of wiring management, namely formal and non-formal, Formal Wiring is education in PMII that is tiered and clearly structured. The level of formal coding is, among others, the Acceptance Period of New Members (Mapaba), Basic Cadre Training (PKD), and Advanced Cadre Training (PKL). In organizational management carried out PMI builds the trust of managers and members through. In addition, the cultivation of a close sense of family. Also carried out by PMII Rayon Dawah and Communication Science by protecting and caring for the members with the intention of providing empathy, sympathy, and compassion. In organizational management at PMII also regarding a new atmosphere in the learning process in the organization, which was created to provide a pleasant alternative education with a relaxed atmosphere. In an effort to provide understanding of Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) to its members, PMII Rayon Dawah and Communication Science UIN Raden Intan Lampung uses formal and non-formal wiring as a means of planting the ideology of Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja). Especially in non-formal wiring management, which is the support of formal wiring in PMII, this is done by pmii managers in order to arise a natural understanding of each member. To be able to believe the values of Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) as the right and true ideology for them to believe. The process of non-formal coding of the cultivation of Islamic values Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) is carried out through regular studies, yasin and tahlil readings every Friday night, following the study of malay harmony books, sholawat readings, to discussions conducted in small circles led by mentors. Keywords: Management, PMII, Wiring, Ahlussunnah Waljama'ah

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Manajemen Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Manajemen Dakwah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 02 Mar 2022 07:21
Last Modified: 02 Mar 2022 07:21
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/17948

Actions (login required)

View Item View Item