TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG CARA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN SEBAGAI PAWANG HUJAN (Studi Kasus di Desa Tanjung Senang)

ASTIKA, NOFEBYANTI (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG CARA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN SEBAGAI PAWANG HUJAN (Studi Kasus di Desa Tanjung Senang). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of COVER BAB 1, BAB 5, DAPUS.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of FULL SKRIPSI ASTIKA NOFEBYANTI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam syariat Islam transaksi dengan akad ijarah diatur dalam fatwa MUI Tentang Pembiayaan Ijarah Nomor 09/DSN�MUI/VI/2000. Oleh sebab itu, pembiayaan dengan akad ijarah baik proses maupun imbalan dari transaksi ijarah ini sendiri berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak. Hal tersebut sering terjadi di kalangan masyarakat salah satunya dalam praktik upah mengupah dalam bentuk mengikuti warisan leluhur ialah penggunaan jasa pawang hujan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik pelaksanaan ijarah pada pawang di masyarakat Tanjung Senang? dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap hasil upah sebagai pawang hujan?. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan berbagai literature yang ada di perpustakaan yang relevan dengan masalah yang akan diangkat untuk diteliti. Sifat penelitian ialah bersifat deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi.Dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan ijarah dalam melakukan transaksi akad dengan kesepakatan kedua belah pihak sangat cocok dalam praktik pawang hujan yang ditugaskan atau dimintai pertolongan untuk menggeser atau menahan hujan yang kemungkinan akan turun di suatu tempat. Kemudian, tata cara pelaksaan praktek pawang hujan dapat dibagi menjadi dua, yaitu dengan cara yang dibenarkan syara’ dan cara yang dilarang oleh syara’. Dan dalam pandangan hukum Islam tentang upah sebagai pawang hujan adalah tidak boleh, hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya syarat-syarat objek pada suatu jasa, yakni sebagai berikut: Pertama, penyelesaian akhir dari suatu objek jasa haruslah jelas. Kedua, Objek jasa merupakan perkara yang mubah (boleh) menurut syara’. Karena hujan merupakan anugerah dan rezeki yang diberikan oleh Allah swtkepada makhluk-makhluknya baik yang berbentuk manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lainny. Ketiga, manfaat atau barang yang menjadi objek jasa baik itu tidak kekal ʽain (zatnya) hingga waktu yang ditentukan menurut perjanjian

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 17 Feb 2022 03:47
Last Modified: 17 Feb 2022 03:47
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/17661

Actions (login required)

View Item View Item