STUDI KOMPARASI KONSEP CAHAYA MENURUT AL-GHAZALI DAN SUHRAWARDI

WURI, INDAYANI (2022) STUDI KOMPARASI KONSEP CAHAYA MENURUT AL-GHAZALI DAN SUHRAWARDI. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI (COVER-BAB I - II & DAPUS).pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang konsep cahaya dalam pemikiran Al-Ghazali dan Suhrawardi. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan Istilah cahaya banyak dipakai untuk mengungkapkan segala sesuatu hal, pada dasarnya cahaya merupakan fenomena yang unik dan menarik dikaji. Cahaya dapat dikatakan esensi yang paling terang dan paling nyata, sehingga mustahil terdapat sesuatu yang lebih terang dan lebih jelas dari pada cahaya. Menurut Al Ghazali cahaya ialah menunjukan pada suatu yang tampak, sedangkan ketampakannya adalah sesuatu yang nisbi. Sedangkan menurut Suhrawardi seluruh realitas tak lain dari cahaya yang memiliki beragam tingkatan dan intensitas. Ia tidak memerlukan definisi. Sebab, orang yang selalu mendefinisikan ketidakjelasan dan kejelasa, dan tidak ada yang lebih jelas dan lebih jernih dari cahaya, dari penjelasan diatas peneliti ingin mencoba mengkomparasikan pemikiran dari kedua tokoh tersebut yakni Al Ghazali dan Suhrawardi. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah :(1) Bagaimana Konsep Kahaya Menurut Al-Ghazali dan Suhrawardi. (2) Bagaimana Persamaan dan Perbedaan Cahaya Menurut Al�Ghazali dan Suhrawadi. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yaitu suatu jenis penelitian yang mengacu pada khazanah kepustakaan antara lain, buku-buku, jurnal, skripsi, tesis, dan dokumen-dokumen lainnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode komparatif filosofi, dan untuk menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kesinambungan historis dan interpretasi. Temuan dari Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Konsep Cahaya Al-Ghazali dan Suhrawardi ialah Bahwa cahaya menunjuk pada suatu yang tampak, sedangkan ketampakan adalah suatu nisbi. Konsep Cahaya Suhrawardi ialah di mana cahaya yang berada pada tingkat dibawahnya lahir dari cahaya yang berada iii pada tingkat di atasnya. Namun kelahiran tersebut tidak dalam arti emanasionis melainkan dalam arti iluminasi (al-isyraq). 2). Persamaan dan perbedaan pemikiran Al-Ghazali dan Suhrawardi; Perbedaan Pemikiran Al-Ghazali dan Suhrawardi; Menurut Al�Ghazali alam semesta tercipta dari ketiadaan, diciptakan oleh Tuhan, bukan sebagaimana yang dikemukakan oleh para filosof peripatetik bahwa alam ini emanasi dari Tuhan, limpahan Tuhan. Sedangkan Suhrawardi mengembangkan prinsip emanasi menjadi teori pancaran (Iluminasi), pancaran cahaya bersumber dari sumber pertama yang disebut Nûr al-‘Anwar, pancaran dari sumber pertama akan berjalan terus sepanjang sumbernya tetap eksis. Persamaan Pemikiran Al-Ghazali dan Suhrawardi; Menurut Al-Ghazâli dan Suhrawardi hahekat wujud Tuhan sebagaimana dalam Al-Qur’an surat An-Nur [24] ayat 35, bahwa hakekat segala sesuatu adalah Cahaya, Tuhan adalah cahaya. Menurut Suhrawardi Tuhan memberikan pancaran (Illumination) yang tetap, di mana cahaya itu termanifestasikan dan membawa segala sesuatu menjadi maujûd, yang juga memberikan kehidupan bagi mereka dengan cahaya-cahayanya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah Filsafat
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 14 Feb 2022 04:29
Last Modified: 14 Feb 2022 04:29
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/17558

Actions (login required)

View Item View Item