PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MENIKAHI ANAK LUAR NIKAH DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi di Desa Labuhan Baru Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji)

ANA, WAHYU LESTARI (2022) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MENIKAHI ANAK LUAR NIKAH DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi di Desa Labuhan Baru Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji). Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1& BAB 5.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL ANA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami dan istri untuk membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia kekal berdasrkan ketuhanan yang Maha Esa. Pernikahan merupakan sunatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-Nya, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan, sebagi jalan bagi makhluk-Nya untuk berkembang dan melestarikan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan persepsi masyarakat adat Jawa desa Labuhan Baru terhadap menikahi anak luar nikah yang ditinjau dari hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologi dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dalam hal ini dengan mengamati masyarakat adat Jawa di desa Labuhan Baru. Adapun permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Pertama, Bagaimana persepsi masyarakat terhadap menikahi anak luar nikah dalam adat Jawa di desa Labuhan Baru? Kedua, Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang persepsi masyarakat terhadap menikahi anak luar nikah di desa Labuhan Baru? Penelitian ini berupa penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan tehnik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer yang diperoleh langsung dari responden mengenai menikahi anak luar nikah, sedangkan data sekunder berupa teori-teori dan norma hukum serta data penunjang lainnya diperoleh dari buku-buku, kepustakaan, dokumentasi dan monografi desa. Semua data tersebut merupakan bahan-bahan untuk mendiskripsikan persepsi masyarakat terhadap menikahi anak luar nikah. Berdasarkan metode yang digunakan, maka hasil dari penelitian ini dapat menunjukan bahwa persepsi masyarakat menikahi anak luar nikah terbagi menjadi dua, bagi yang melarang dengan alasan anak luar nikah kurang baik pada hubungan nasabnya, khususnya bagi mereka yang menolak dan merasa keberatan. Bagi yang tidak mempermasalahkan mengenai menikahi anak luar nikah, apabila mereka sudah memenuhi syarat dan mampu untuk menjalankan pernikahan. Menurut tinjauan hukum Islam tidak dibedakan antara anak yang lahir di luar nikah atau anak yang lahir di dalam pernikahan yang sah untuk menikahi atau dinikahi, karena semua anak yang lahir itu dalam keadaan suci dan tidak ada yang menjelaskan bahwa menikahi anak luar nikah itu adalah larangan dalam hukum Islam. Dalam Islam anak yang dilahirkan dari hubungan terlarang tetap dianggap anak yang sah dan suci, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat An-Najm ayat: 38 yang artinya bahwa seseorang yang berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain. Kata Kunci: Menikahi, Anak Luar Nikah, Hukum Islam iii ABSTRACT Marriage is an outer and inner bond between a man and a woman as husband and wife to form a happy eternal household (family) based on the One Godhead. Marriage is a general sunnatullah and applies to all His creatures, both humans, animals and plants, as a way for His creatures to develop and preserve their lives. This study aims to describe the perception of the Javanese indigenous people of Labuhan Baru village towards marrying children out of wedlock in terms of Islamic law. This research is a sociological law research using a case study approach, in this case by observing the Javanese indigenous peoples in the village of Labuhan Baru. The problems in this study are: First, how is the public perception of marrying children out of wedlock in Javanese custom in Labuhan Baru village? Second, how is the review of Islamic law regarding people's perceptions of marrying children out of wedlock in Labuhan Baru village? This research is in the form of field research using interview, observation and documentation data collection techniques. The data used in this study are primary data obtained directly from respondents regarding marrying children out of wedlock, while secondary data in the form of theories and legal norms and other supporting data obtained from books, libraries, documentation and village monographs. All of these data are materials to describe the public's perception of marrying a child out of wedlock. Based on the method used, the results of this study can show that the public's perception of marrying children out of wedlock is divided into two, for those who forbid on the grounds that children out of wedlock are not good in nasab relationships, especially for those who refuse and object. For those who do not have a problem with marrying children out of wedlock, if they have met the requirements and are able to carry out the marriage. According to a review of Islamic law, there is no distinction between children born out of wedlock or children born in a legal marriage to marry or be married, because all children born are in a holy state and nothing explains that marrying a child out of wedlock is a prohibition in law. Islamic law. In Islam, children born from illicit relationships are still considered legitimate and holy children, as explained in the Qur'an Surah An-Najm verse: 38 which means that someone who sins will not bear the sins of others. Keywords: Married, Children Out of Wedlock, Islamic Law

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 02 Feb 2022 04:11
Last Modified: 02 Feb 2022 04:11
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/17483

Actions (login required)

View Item View Item