SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM MASA PERJANJIAN HUDAIBIYAH

Nazibullah, H.Munzir Latif (2022) SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM MASA PERJANJIAN HUDAIBIYAH. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of BAB 1 5 DAPUS.pdf] PDF
Download (951kB)
[thumbnail of Finish Skripsi Nazibullah.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Sistem pemerintahan Islam masa perjanjian Hudaibiyah, yaitu berlatar belakang pada masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah dengan para sahabat, dan kaum Muslimin di Madinah atau bisa juga disebut sebagai kota Yastrib, kota yang menjadi pondasi awal dari pemerintahan Rasullulah dalam penyebaran ke daerah zazirah Arab lainya, kota penuh dengan sejarah peninggalan perdaban Islam, kota menjadi bukti awal dari perjalanan Rasullulah untuk pergi ke Makkah untuk mengujungi ka‟bah dengan para sahabat dan kaum Muslimin lainnya. Perjalan beliau ke Makkah untuk umrah tersebut disalah pahami kaum kafir Quraisy sebagai ajakan perang kepada kaum qurasi di Makkah, dan menimbulkan pengejolakan dan penghadang kaum Muslimin untuk mengunjungi ka‟bah dan tertahan di daerah yang bernama Hudaibiyah, yaitu kota yang berbatasan langsung dengan Makkah, kota yang menjadi togak awal perjanjian antara kaum Muslim dan kaum kafir Quraisy. Dalam kitab Risalah Nabi Muhammad SAW, mengupas sejarah perjalanan Rasulullah SAW dari beliau Remaja sampai Beliau mengemban Tugas mulia sebagai seorang Rasulullah dan pemimpin kaum mulimin pada masa itu, bagaimana kisah dari perjalan beliau mengelola masyarakat pada masa itu dari perang pemikiran dan perang fisik anatara kaum muslimin dan kaum musrikin, pegejolakan tersebut disebabkan oleh ideologi agama yang berbeda. Dan banyak lagi permasalahan, akan tetapi penulis lebih menekankan pada perjanjian yang dibuat antara kaum muslimin dan kaum musrikin di daerah yang bernama Hudaibiyah Perjanjian Hudaibiyah di kota Hudaibiyah perjanjian yang menjadi diplomasi politik dan mengesah kan 5 butir kesapakatan antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy dan salah satu butir perjanjian yang mengaharuskan kaum muslimin untuk kembali ke Madinah kembali dan mengurungkan kembali niatnya untuk pergi ke Makkah untuk umrah dan kembali lagi tahun depan untuk mewujudkan keinginan kaum muslimin kembali dari 5 butir perjanjian ini para sahabat beliau merasa bahwa perjanjian Hudaibiyah bermaksud untuk melemahkan kaum Muslimin untuk berkembang dan meluas ke zazirah Arab lainnya, akan tetapi sebailknya justru ke 5 butir tersebut yang kaum kafir Quraisy sendiri buat menjadi senjata yang dahsyat untuk berkembanganya Islam dari segala aspek, akan tetapi penulis memfokusnya menganalisis butir-butir perjanjian Hudaibiyah mengapa menjadi awal kemenangan umat Islam serta, bagaiman pengaruhnya perjanjian Hudaibiyah terhadap situasi politik pada masa itu, serta sosok Rasulullah sebagai kepala pemerintahan menjalankan sistem pemerintahan dengan musyawarah tersebut. Dari sinilah perjalanan penulis dimulai untuk menambah kelimuan dibidang ke-Islaman sebagai memperkaya kelimuan khususnya politik Islam. Kata kunci: Kepemimpinan politik diplomasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Pemikiran Politik Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Pemikiran Politik Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 26 Jan 2022 04:02
Last Modified: 26 Jan 2022 04:02
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/17386

Actions (login required)

View Item View Item