PENJUALAN OBAT GENERIK MELEBIHI HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Apotek Kurnia, Desa Sukaraja, Kec. Gedong Tataan, Kab.Pesawaran)

Destian, Irfan (2017) PENJUALAN OBAT GENERIK MELEBIHI HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Apotek Kurnia, Desa Sukaraja, Kec. Gedong Tataan, Kab.Pesawaran). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_IRFAN_DESTIAN.pdf]
Preview
PDF
Download (3MB) | Preview

Abstract

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 436/MENKES/SK/XI/2013 tentang harga eceran tertinggi obat generik, bahwa apotek, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang melayani penyerahan obat generik hanya dapat menjual pada harga maksimal sama dengan harga eceran tertinggi (HET). Namun fakta yang terjadi dilapangan masih ditemukannya apotek yang menjual obat generik melebihi harga eceran tertinggi (HET). Apotek mengetahui bahwa obat generik yang diperjualbelikan tersebut tercantum nominal harga eceran tertinggi pada kemasan obatnya. Dalam hal ini, jelas konsumen yang dirugikan karena mendapatkan harga obat yang seharusnya ia beli dengan harga yang lebih murah justru mahal. Dengan keterbatasannya informasi yang masyarakat dapatkan akan obat, dalam hal ini kaitannya dengan ketidaktahuan akan pengenalan penggunaan, pemanfaatan dan harga obat yang ditetapkan pemerintah. Hal ini yang membuat apotek melakukan kecurangan dalam mekanisme penjualan obat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengapa terjadi praktik penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi dan bagaimana perspektif hukum Islam terhadap praktik penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membahas masih terjadi praktik penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi dan membahas dan mengetahui pandangan hukum Islam terhadap penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research), data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui editing dan sistematika data. Dalam analisis datanya ii menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu dengan cara menguraikan dan menilai data yang terkumpul, metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang praktik penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi. Kemudian dianalisis dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang di peroleh, kemudian dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi masih terjadi karena dalam pelaksanaan pengawasan pihak berwenang belum melakukan pengawasan terhadap harga eceran tertinggi obat generik, disertai dengan kurangnya tanggung jawab dari pihak apotek, bahwa apoteker sebagai pengelola apotek tidak benar-benar menjalankan fungsinya sebagai penanggung jawab apotek, karena ada di apotek hanya satu bulan sekali. Adapun mayoritas konsumen tidak mengetahui bahwa ada harga eceran tertinggi pada setiap kemasan obat generik. Sedangkan menurut hukum Islam perlu diketahui bahwa tidak ada batasan keuntungan, mengambil keuntungan bisa saja banyak ataupun sedikit. Akan tetapi harga obat generik sudah ada batasan standar harga dipasaran dengan harga tertentu, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi pada setiap obat generik, maka harga yang berlaku pada penjualan obat generik yaitu harga eceran tertinggi atau harga jual bagi fasilitas kesehatan melayani menyalurkan obat generik kepada konsumen. Jadi dalam pandangan hukum Islam menunjukan bahwa penjualan obat generik melebihi harga eceran tertinggi adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan karena harga yang diberikan oleh penjual kepada konsumen tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan atau harga eceran tertinggi. Adanya unsur penipuan dalam transaksi jual beli, penjual tidak memberikan informasi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dengan menjual obat generik melebihi harga eceran tertinggi. Harga yang diberikan oleh penjual telah menzalimi pihak pembeli dengan mengambil keuntungan diatas standar harga yang sudah ditetapkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 27 Oct 2017 07:42
Last Modified: 27 Oct 2017 07:42
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/1724

Actions (login required)

View Item View Item