TAKWIL AYAT-AYAT MIMPI PERSPEKTIF TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL MISBAH

IRSYAD, REZA MAHENDRA (2021) TAKWIL AYAT-AYAT MIMPI PERSPEKTIF TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL MISBAH. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI IRSYAD REZA MAHENDRA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Bermimpi adalah sebuah hal yang sudah familiar di telinga manusia. Sejak awal sejarah manusia sudah banyak muncul berbagai dugaan dan keyakinan yang bersifat imajinatif ataupun tidak, yang menjadi sebuah misteri. Berdasarkan fakta tersebut Islam memberikan perhatian yang lebih dalam pemaknaan dan penafsiran mimpi demi mendapatkan hasil intrepertasi yang tetap dan sempurna. Didalam Al- Quran kurang lebihnya ada 14 ayat yang membahas tentang mimpi. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan tafsir Al- Azhar dan Al-Misbah guna mengetahui takwil ayat-ayat mimpi dan untuk mengetahui persamaan dan perbedaanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memiliki sifat content analysis (analisis isi) yang dilakukan melalui riset kepustakaan (library research) dengan menggunakan data primer tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Misbah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan muqaran atau komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya di dalam ayat-ayat mimpi terdapat beberapa hikmah yang dapat kita jadikan sebagai suri tauladan yang penting dalam hidup kita. Diantaranya adalah, pendidikan akhlaq al-karimah bagi anak, menjauhi iri dan dengki, setiap perbuatan yang kita lakukan pasti akan menerima ganjaran atau balasan yang setimpal dengannya dan kita harus selalu mempersiapkan diri untuk segala sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan mendatang. Adapun persamaan kedua mufassir adalah dalam menafsirkan ayat-ayat tentang takwil mimpi ini Hamka dan juga Quraish Shihab memberikan penakwilan yang sama dari ayat-ayat mimpi dalam surat Yusuf. Dan perbedaannya adalah Hamka menakwilkan mimpi Yusuf pada surat Yusuf ayat 4 adalah sebagai tanda risalah nubuwah dan Quraish Shihab tidak menjelaskan hal tersebut. Sedangkan Quraish Shihab pada surat Yusuf ayat 36 dan ayat 43 menjelaskan bahwa mimpi sang pelayan roti raja adalah mimpi bohong dan takwil mimpi raja adalah sebuah perintah pada raja dan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi masa krisis yang akan datang, dan Hamka tidak menjelaskan hal tersebut. Kata kunci: Takwil, Mimpi, Ayat-ayat mimpi, Kisah Nabi Yusuf As. iiABSTRACT Dreaming is a thing that is familiar to human ears. Since the beginning of human history, there have been many assumptions and beliefs, whether imaginative or not, which has become a mystery. Based on this fact, Islam pays more attention to the meaning and interpretation of dreams in order to obtain a permanent and perfect interpretation. In the Qur'an there are approximately 14 verses that discuss dreams. In the research conducted, the author uses the interpretations of Al-Azhar and Al-Misbah to find out the interpretation of dream verses and to find out the similarities and differences. This research is a qualitative research that has the nature of content analysis (content analysis) conducted through library research using primary data of Al-Azhar interpretation and Al-Misbah interpretation. This research was conducted using a muqaran or comparative approach. The results of this study indicate that in the dream verses there are several lessons that we can use as important role models in our lives. Among them are, moral education for children, stay away from envy and envy, every action we do will definitely receive a reward or reward that is commensurate with it and we must always prepare ourselves for everything that will happen in the future. As for the similarities between the two commentators, in interpreting the verses about this dream interpretation, Hamka and Quraish Shihab also give the same interpretation of the dream verses in Yusuf's letter. And the difference is that Hamka interprets Yusuf's dream in Yusuf verse 4 as a sign of the prophetic treatise and Quraish Shihab does not explain it. Meanwhile, Quraish Shihab in Surah Yusuf verse 36 and verse 43 explains that the dream of the servant of the king's bread is a false dream and the interpretation of the king's dream is an order to the king and the people to prepare for the upcoming crisis, and Hamka did not explain this. Keywords: Takwil, Dreams, Dream verses, The story of the Prophet Yusuf As.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 03 Nov 2021 03:25
Last Modified: 03 Nov 2021 03:25
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/16244

Actions (login required)

View Item View Item