HUKUM PERKAWINAN SEORANG AYAH DENGAN ANAK HASIL ZINANYA MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM SYAFI’I

AYU, DESIANA (2021) HUKUM PERKAWINAN SEORANG AYAH DENGAN ANAK HASIL ZINANYA MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM SYAFI’I. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Zina merupakan perbuatan yang haram, sekotor-kotornya dosa, seburuk-buruknya amal, dosa besar yang sangat keji dan terkutuk bagi pelakunya. Perbuatan zina akan menimbulkan mudharat bagi banyak orang, yaitu pelakunya, keluarganya, anaknya, dan masyarakat dalam daerah tersebut. Keluarganya akan mendapat rasa malu di depan para tetangganya dan dalam masalah anak dari hasil zina ini akan berdampak pada nasab dan warisannya, dampak lain dari anak hasil zina adalah timbulnya permasalahan yang terjadi di masyarakat Indonesia tentang diperbolehkan atau tidaknya seorang ayah menikahi anak hasil zinanya tersebut. Dalam permasalahan ini terjadi perbedaan antara pendapat hukum Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i mengenai status perkawinan seorang ayah dengan anak hasil zinanya. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i mengenai hukum perkawinan seorang ayah dengan anak hasil zinanya? Bagaimana istinbat hukum Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i tentang status perkawinan antara ayah dan anak hasil zinanya dan pendapat siapa yang lebih relevan dengan hukum perkawinan di Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i mengenai hukum perkawinan seorang ayah dengan anak hasil zinanya, untuk mengetahui bagaimana istinbat hukum Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i tentang status perkawinan antara ayah dan anak dari hasil zinanya dan untuk mengetahui pendapat siapa yang lebih relevan dengan hukum perkawinan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dan sifat penelitian ini termasuk dalam penelitian yang bersifat deskriptif analitik. Adapun sumber dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer adalah Al-Qur’an, hadis, kitab atau data pokok penulisan yang diambil dari kitab 4 mazhab dan buku lainnya. Sedangkan bahan hukum sekunder adalah data yang mendukung sumber data dokumen-dokumen resmi. Menurut Imam Abu Hanifah, bahwa anak yang lahir di luar perkawinan yang sah merupakan makhluqoh (anak yang diciptakan) dari air mani bapak biologisnya, maka diharamkan bagi bapak biologis untuk menikahi anak hasil air maninya. Sedangkan menurut Imam Syafi’i bahwa anak yang lahir di luar nikah merupakan ajnabiyyah (orang asing) yang sama sekali tidak dinasabkan dan tidak mempunyai hak terhadap bapak biologisnya, dan dihalalkan bagi iii bapak biologisnya untuk menikahi anak yang lahir apabila perempuan. Metode istinbat hukum Imam Abu Hanifah didasarkan pada firman Allah surat an-Nisa ayat 23, dimana kata “Banatukum” jamak dari Bintun diartikan makna lughawi yang dimaksudkan dengan anak yang dilahirkan dari sperma laki-laki dari hasil pembuahannya. Sedangkan metode istinbat hukum Imam Syafi’i didasarkan juga pada firman Allah surat an-Nisa ayat 23, Keharaman sebagaimana yang dijelaskan di dalam ayat tersebut adalah keharaman yang disebabkan nasab rodho’ah, dan mushaharah. Kemudian dalam kaitannya dengan hukum Islam di Indonesia, pendapat Imam Abu Hanifah yang melarang perkawinan tersebut lebih sesuai dengan apa yang diterapkan di Indonesia, dimana pendapat tersebut sejalan dengan Putusan Mahkamah konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Oct 2021 03:19
Last Modified: 08 Oct 2021 03:19
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/15962

Actions (login required)

View Item View Item