PEMIKIRAN IBN ‘ARABI DAN SITI JENAR (STUDI KOMPARATIF TENTANG WAHDAT AL-WUJŪD)

YUDI, PRAYOGA (2021) PEMIKIRAN IBN ‘ARABI DAN SITI JENAR (STUDI KOMPARATIF TENTANG WAHDAT AL-WUJŪD). Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of Tesis_Yudi Prayoga_Cover-Bab II + Dapus.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of Tesis Yudi Prayoga_1876137002.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Relasi antara manusia, alam semesta, dan Sang Pencipta menjadi kajian menarik sepanjang zaman. Relasi antara manusia, alam semesta, sebenarnya adalah relasi tentang penciptaan. Semuanya adalah “karya besar Tuhan”. Relasi tersebut dalam pandangan tasawwuf mempunyai banyak teori, salah satunya yakni teori cermin (pantulan), bilangan, cahaya (pancaran), dan bayangan. Wahdat al-Wujūd merupakan suatu pemikiran yang mengemukakan, tentang kebersatuan diantara Tuhan dengan makhluk, Hakikat wujud hanya tunggal, tidak beragam maupun plural. Ibn `Arabī dan Siti Jenar merupakan dua tokoh besar Islam yang menganut masalah kesatuan wujud. Ibn `Arabī dengan pemikiran tauhidnya diyakini sebagai tokoh pendiri faham Wahdat al-Wujud. Sementara Siti Jenar merupakan sufi yang hidup setelah Ibn „Arab. Ia seorang tokoh yang mengembangkan pemikiran Wahdat al-Wujud juga dalam ruang lingkup falsafah Jawa, yaitu: Manunggaling Kawula Gusti, yang esensi dari keduanya sama. Penelitian ini memiliki fokus pembahasan pada konsep pemikiran Wahdat al-Wujūd Ibn `Arabī dan Wahdat al-Wujūd Siti Jenar, serta pembahasan persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui library research. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, komparatif, dan analisis-kritis. Berpangkal dari filsafat wujud Ibn `Arabī dan Siti Jenar, dua tokoh sentral ini yang menjadi obyek penelitian oleh penulis, karena kekritisannya dan keseriusannya dalam mendalami masalah kesatuan wujud (hubungan antara al-haqq dengan al- khalq). Selain itu keduanya juga seorang tokoh yang kaya akan ilmu pengetahuan. Wujud dalam pandangan Ibn `Arabī adalah Satu, hanya ada satu wujud hakiki yaitu Tuhan, segala sesuatu selain Tuhan tidak ada pada dirinya sendiri. Ia ada hanya sebatas memanifestasikan wujud Tuhan. Alam adalah tempat penampakan diri Tuhan dan manusia sempurna adalah tempat penampakan diri Tuhan yang paling sempurna. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Siti Jenar menjelaskan bahwa ketika masih dalam keadaan kosong, belum ada sesuatu yang ada hanyalah “Aku”. Tuhan adalah Dzat Yang Maha Suci dan Maha Kuasa, tidak dapat diapa-apakan, tidak dapat dijangkau oleh apapun. Manusia adalah rasa Tuhan dan Tuhan adalah rasa manusia, kesatuan antara Tuhan dan manusia ibarat cermin dan orang yang bercermin. Perbedaan Ibn `Arabī dan Siti Jenar yaitu; melihat dari kurun waktu yang terpaut jauh dan tempat yang berbeda pula, di dalam konsep Ibn `Arabī bahwa Wahdat al-Wujūd berasal dari “atas kebawah”, Taraqqi. Sedangkan Wahdat al- Wujūd Siti Jenar dari “bawah keatas”, Tanazzul, dengan perantara manusia (diri sendiri). Juga dalam Ibn „Arabi segala wujud hanya satu sedangkan Siti Jenar masih ada dua wujud. Persamaan Ibn `Arabī dan Siti Jenar yaitu: Tuhan adalah Pencipta alam semesta, sumber dari segala yang ada, semuanya berasal dari Tuhan. Alam adalah tajalli Tuhan, keduanya memiliki persamaan bahwa Tuhan mempunyai sifat transenden dan juga immanent.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Filsafat Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Jul 2021 03:12
Last Modified: 08 Jul 2021 03:12
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/15161

Actions (login required)

View Item View Item