TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERNIKAHAN KARENA TUNTUTAN PERTANGGUNGJAWABAN AKIBAT KELALAIAN BERLALU LINTAS(Studi Kasus Desa Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat)

SAPUTRA, RIDHO ABADI (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERNIKAHAN KARENA TUNTUTAN PERTANGGUNGJAWABAN AKIBAT KELALAIAN BERLALU LINTAS(Studi Kasus Desa Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat). Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI BAB 1&2.pdf] PDF
Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu prinsip perkawinan ialah harus adanya rasa suka sama suka atau dengan kata lain tidak ada rasa keterpaksaan. Namun perkawinan yang terjadi di Desa Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat, yang mana pernikahan itu dilatarbelakangi oleh adanya rasa tanggung jawab akibat telah merusak fisik orang lain karena peristiwa kecelakaan lalu lintas Permasalahan dalam penelitian ini ialah pertama, bagaimana latar belakang dan alasan pernikahan karena tuntutan pertanggungjawaban akibat kelalaian berlalu lintas di Desa Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat? Kedua, bagaimana persepektif hukum Islam dalam hal pernikahan karena tuntutan pertanggungjawaban akibat kelalaian berlalu lintas tersebut? Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research). Data primer melalui wawancara dengan masyarakat Desa Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat serta melalui dokumentasi yang kemudian dilengkapi dengan data sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengolahan data melalui pemeriksaan data, penandaan data, rekontruksi data, dan sistematisasi data serta dengan metode berfikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan, pertama, Alasan dan latar belakang terjadinya pernikahan karena unsur pertanggungjawaban akibat kelalaian berlalu-lintas karena ingin menghindari diri dari sesuatu yang tidak diinginkan, bagi pelaku untuk menghindari diri dari jeratan hukum karena tidak mampu membiayai pengobatan korban, sedangkan bagi pihak korban khawatir tidak mendapatkan pasangan hidup karena kondisi cacatnya. Pernikahan tesebut tidak menjadi masalah, asalkan telah memenuhi syarat sah pernikahan. Kedua, dalam Islam memang tidak dijelaskan secara rinci mengenai nikah karena tuntutan atas dasar tanggung jawab telah merusak fisik orang lain hingga cacat. Akan tetapi dengan melihat suatu kemashlahatan antara kedua belah pihak, selagi pernikahan itu membawa kemashlahatan antara keduanya, tidak menjadi masalah serta pernikahan itu tetap sah, asalkan memenuhi rukun dan syarat perkawinan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 25 Jun 2021 03:49
Last Modified: 25 Jun 2021 03:49
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/14885

Actions (login required)

View Item View Item