PANDANGAN HUKUMISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP DAMPAK PERKAWINAN PASANGAN YANG MENGALAMI GANGGUAN MENTAL (Studi Kasus di Pekon Sukarami Balik Bukit Lampung

DEKI, SANJAYA (2021) PANDANGAN HUKUMISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP DAMPAK PERKAWINAN PASANGAN YANG MENGALAMI GANGGUAN MENTAL (Studi Kasus di Pekon Sukarami Balik Bukit Lampung. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI DEKI SANJAYA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of perpus pusat.pdf] PDF
Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Hasrat seksual merupakan fitrah yang diberikan Allah terhadap semua mahluk hidup, berbeda dengan tumbuhan dan binatang, dalam menyalurkan hasrat seksual manusia diatur dalam hukum dan norma-norma yang menjadikan terhormat, dan dalam hal itu melalui perkawinan suatu perkawinan akan dianggap sah apa bila telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan menurut agama masing-masing, akan tetapi tidak semua orang dilahirkan dalam keadaan normal hambatan integritas pada penyandang gangguan mental menyebabkan gangguan terhadap adaptif mereka. Mereka memiliki dua usia yaitu usia yang sebenarnya dan usia mental, namun pada usia dewasa mereka memiliki hasrat seksual yang tinggi yang harus disalurkan meskipun secara mental mereka belum matang sebagaimana orang normal lainnya. Dalam Skripsi ini pokok permasalahan yang akan dibahas ialah 1. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental 2. Apa saja dampak dari perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental 3. Apa saja upaya yang dilakukan keluarga dalam meminimalisir permasalahan yang timbul pasca perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), dengan mengumpulkan data dari data primer dan sekunder, dan teknik pengumpulan data dari melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan buku-buku yang berkaitan lalu di analisis. Dari hasil penelitian terhadap perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental di Pekon Sukarami Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat, perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental di Pekon Sukarami Balik Bukit Lampung Barat memenuhi rukun dan syarat menurut hukum Islam dan Undang�undang sehingga tidak terdapat suatu larangan terhadap perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental. Dampak yang terjadi dari perkawinan pasangan yang mengalami gangguan mental di pekon Sukarami Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat terdapat 5 dampak.Terjadi suatu perceraian dari pasangan Dede Sukandi dan ibu Timah sulitnya berkomunikasi, tidak sepenuhnya terpenuhi nafkah lahir, kurang mampu menjadi pemimpin dalam rumah tangga dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Upaya yang harus dilakukan keluarga dalam meminimalisir permaslahan yang tumbul pasca menikah ialah bimbingan dari pihak keluarga seperti memberi dukungan baik moral maupun materi sehingga mereka merasa minder dalam melakukan kegiatan sehari-hari,dan memberi cinta kasih terhadap pasangan yang mengalami gangguan mental, agar mereka tidak merasa terkucilkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Jun 2021 02:48
Last Modified: 15 Jun 2021 02:48
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/14629

Actions (login required)

View Item View Item