HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF SERTA KONTRIBUSINYA DALAM PEMBAHARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA

SYAMSUL, HILAL (2021) HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF SERTA KONTRIBUSINYA DALAM PEMBAHARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA. PhD thesis, UIN Raden Intan Lampung.

PDF Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Hak-hak keperdataan al-mabtūtah atau wanita cerai mati dalam regulasi hukum perkawinan di Indonesia, baik al-Ahwāl al- Syakhṣiyah, UUP, KHI maupun KUHPer telah berlaku dalam kurun waktu yang panjang. Dinamika regulasi tersebut selama ini terjadi pada ranah privat kaum wanita terkait dengan idah dan ihdad dan pada ranah publik, yang realisasinya di peradilan bagi para pihak pencari keadilan dalam bidang ḥaḍānah dan kewarisan. Dimensi kehidupan masyarakat dinamis membutuhkan hadirnya yang regulasi yang mengakomodir pola hidup tersebut, sehingga keadilan formal dan material terhadap tata nilai bermasyarakat dapat terwujudkan. Para pakar hukum Islam menawarkan beberapa metode penggalian hukum untuk menjawab dinamika permasalahan hukum tersebut, di antaranya adalah Maqāṣid al-Syarī’ah, Sadd al- Żarī’ah al-Żarī’ah, kalangan feminis dan Fath atau serta menambahkan metode gender atau keadilan gender. Rumusan masalahnya adalah: Pertama, Bagaimana idah al- mabtūtah al-Ahwāl al-Syakhṣiyah positif dalam dan hukum hukum terhadap tuntutan keadilan kalangan Feminis; Kedua, Bagaima ihdad al-mabtūtah wanita karir dan tuntutan memenuhi kebutuhan dasar ḥaḍānah anak-anak yatimnya; Ketiga, Bagaimana respon al-Ahwāl al-Syakhṣiyah dan hukum positif terhadap wanprestasi ahli waris pada kontribusi mu’nah ḥaḍānah anak-anak al-mabtūtah; Keempat,Bagaimana respon al-Ahwāl al- yatim Syakhṣiyah dan hukum positif terhadap pembagian waris al- mabtūtah dalam masa ḥaḍānah anak-anak yatimnya. Penelitian ini adalah Library Research yang berbasis pada penelusuran data-data pada referensi kutub al-turaṡ, buku-buku maupun perpustakaan elektronik yang terkait dengan kajian hukum maupun hukum itu sendiri secara mendalam dalam melihat obyek HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ............. vpenelitian ini dengan pendekatan interdisipliner baik historis, sosiologis, maupun filosofis yang bersifat kualitatif dengan model deskriptif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Al-Ahwāl al-Syakhṣiyah bahwa dalil idah adalah naṣṣ qaṭ’i tidak memerlukan penafsiran, dan hukum positif mengkategorikan feminisme sebagai bagian sosiologi hukum yang dinamis; 2. Pada masa ihdad, wanita karir boleh bekerja dan berbusana standar profesi kerjanya demi memperoleh gaji dalam membiayai ḥaḍānah anak-anak yatimnya; 3. Al-Ahwāl al-Syakhṣiyah memitigasi tindakan wanprestasi ahli waris terhadap mu’nah ḥaḍānah dengan pendekatan Sadd dan atau Fath al-Żarī’ah, sedang hukum positif dengan merevisinya; 4. Al-Ahwāl al-Syakhṣiyah fleksibel tentang waktu pembagian waris di tengah masa ḥaḍānah dan hukum Positif membuka peluang inisiasi dari pihak ahli waris. Kata Kunci: Al-Mabtūtah, hak keperdataan dan solusi alternatif. HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI vi DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM .............ABSTRACT The civil rights of al-mabtūtah or death divorce women in the al-Ahwāl al- of law regulation Indonesia, both marriage in Syakhṣiyah, UUP, KHI and KUHPer have been in effect for an extended period. The dynamics of Islamic law regulation and positive law have occurred in the private sphere of women concerning idah and ihdad and in the public sphere, which is realized in the judiciary for those seeking justice in the field ḥaḍānah and inheritance. The dynamic dimension of community life requires regulations that accommodate this lifestyle so that formal and material justice for social values can be realized. Islamic legal experts offer several methods of regular exploration to answer the dynamics of these legal problems, including Maqāṣid al-Syarī’ah, Sadd al-Żarī’ah and or Fath al-Żarī’ah, and feminists adding gender methods or gender justice. The formulations of the problem are: First, how is the idah al- mabtūtah in al-Ahwāl al-Syakhṣiyah and positive law against the demands of legal justice among Feminists; Second, how ihdad al- mabtūtah career women and orders meet the basic needs of ḥaḍānah for their orphans; Third, how is the response of al-Ahwāl al-Syakhṣiyah and positive law to the defaults of the heirs in the contribution of mu’nah ḥaḍānah of the orphans of al-mabtūtah; Fourth, how is the response of al-Ahwāl al-Syakhṣiyah and positive law to the distribution of the inheritance of al-mabtūtah during the ḥaḍānah era of his orphans. This research is library research based on tracing data in the kutub al-turaṡ reference, books and electronic libraries related to legal studies in detail in seeing the research object. The approach this research is interdisciplinary, both historical, HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ............. vii used in sociological, and philosophical, which descriptive model. qualitative with is a The conclusions in this study are as follows: First, Al-Ahwāl al-Syakhṣiyah that the postulate of idah is naṣṣ qaṭ’i does not require interpretation, and positive law categorizes feminism as part of dynamic sociology of law; Second, During the ihdad period, career women may work and dress in standard professional attire to earn a salary in financing the ḥaḍānah of their orphans; Third, Al-Ahwāl al- Syakhṣiyah mitigating the act or default of the heirs against mu’nah ḥaḍānah with Sadd’s approach or Fath al-Żarī’ah, while positive law by revising it; Fourth, Al-Ahwāl al-Syakhṣiyah is flexible about the time of distribution of inheritance in the middle of the ḥaḍānah period and positive direction opens opportunities for initiation from the heirs. Keywords: Al-Mabtūtah, civil rights and alternative solutions. HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI viii DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM .............ديرػجت جاوزلا ـاكحأ يف اهجوز اهنع يفوت يتلا ةأرملل ةحئلالا يندملا ؽوقحلا يف وأ ,يندملا )فوناقلا( ـاكحلأا وأ ,ةيصخشلا ؿاوحلأا يف امإ ,ايسنودنإ رم دق اهلك ,يندملا ـاكحلأا باتك يف وأ ,ايسنودنإب ةيملاسلإا ـاكحلأا عماج ةصاخ اهسفن ةأرملا رومأ يف ةروكذملا ةحئلالا ةكرحلا لك .فامزلا ؿاوط اهيلع ءانثأ ةلادعلا ةبلطتم دنع ةماعلا روملأا يف وأ دادحلاا و ةدعلاب قلعتت امم ةيعامتجلاا تايحلا داعبأ روطت .ثرلإا وأ ةناضحلا يف يضاقتلا تأرجإ ققحتت ىتح ,ةثيدحلا تايحلا تاطمن لباقم ةحئلالا باعيتسا ىلإ ةجاتحم ـاكحلأا يف فوريبخلا ضرع .اميق اماظن ةيمسرلا وأ ةيدامجلا ةلادعلا ,ةعيرشلا دصاقمك ,ةروكذملا لكاشملا لحل مكحلا طابنتسا ؽرط ةيملاسلإا .هتلادعو يناسنجلا ؽرط يتايوسنلا تدازو ,ةعيرذلا حتف و دس ؿاوحلأا يف ةتوتبملا ةدع فيك ،يلولأا :ةيتلآاك ةحورطملا ةلكشملا ةغايص فيك :ةيناثلا .يتايوسنلا دنع ؿدعلا ةبلاطمل ةيعضولا نيناوقلا و ةيصخشلا فيك :ةثلاثلا .دلاولأا تامزلتسمو جاوح دس يف ةتوتبملا يفظو ةأرما دادحا ثيرولا ةيحان نم ةقفنلا ـدعل يعضولا نيناوقلاو ةيصخشلا ؿاوحلأا باجيتسا ةيصخشلا ؿاوحلأا باجيتسا فيك ،ةعبارلا .ةتوتبملا دلاوأ ةناضح يف .؟ اهدلاوأ ةناضح ءانثأ ةتوتبملل ثوروملا ميسقت يف يعضولا نيناوقلاو ثارتلا بتكلا نم ةذ وخأم يهو ,ةيفصو ةيعون ةيبتكم ةسارد ثحبلا اذه ءانثأ تاذلاب مكحلا وأ ةينوناق ةساردب ةقلعتم ةينورتكللإا ةبتكملا وأ يملاسلإا HAK-HAK KEPERDATAAN WANITA CERAI MATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ............. ix وأ ,يخيراتلا امإ ,تاصصختلا نيب بارقتساب ثحبلا اذه ةعوضوملا ةرظن .يفسلفلا وأ ,يعامتجلاا :ةيتلآاك ثحبلا ةصلاخ ،،ريسفت ؿاجم لاف يعطق صن ةدعلا ليلد فأ تأر ةيصخشلا ؿاوحلأا :يلولأا . تادجتسملا يعامتجلاا ملع مسق نم يتايوسنلا ربتعت ةيعضولا نيناوقلاو ةأرملاا اهتنحمل ةتوتبملل يلمعلا يّ زلا سبل و ؽزرلا بسك زاوج :ةيناثلا .اهئانبأ ةقفن ىلع ؿوصحلاو لمعلا اهنقتت دادحلإا ةرتف دنعةيفظولا ةيصخشلا ؿاوحلأا :ةثلاثلا اهحتفو ةعيرذلا دس ةيلوصلأاةيرظنلا فأ تأر ةيعضولا نيناوقلا امأ ,ةتوتبملا دلاوأ ةناضح ةنؤم ثيرولا ؾارتشا ـدع ففخت .اهعجارت ميسقت تقو يف تنرم ةيصخشلا ؿاوحلأا :ةعبارلا ءانثأ ةتوتبملل ثوروملا .ثيرولا ةيحان نم ةردابملا و دادتما ةيعضولا نيناوقلا يفو اهدلاوأ ةناضح .يليدبلا ؿولحلا ,يندملا ؽوقحلا ,ةتوتبملا :تايسيئرلا تاملكلا

Actions (login required)

View Item