PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN TOKOH MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TERHADAP HUKUM MENIKAHI PEZINA

MUHAMMAD, MUHLISIN (2021) PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN TOKOH MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TERHADAP HUKUM MENIKAHI PEZINA. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI MUHAMMAD MUHLISIN.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI 2.pdf] PDF
Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang hukum menikahi wanita pezina menurut pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah Pringsewu, ketidaktahuan masyarakat mengenai menikahi wanita pezina banyak menimbulkan pro dan kontra. Sebagian ulama mengatakan tidak dibenarkan (haram) menikahi wanita pezina karena ada ayat Al-Quran yang sudah jelas menerangkan hukumnya, ada sebagian mengatakan boleh menikahi wanita pezina tersebut disebabkan hukum menikahi wanita pezina yang telah diatur oleh ayat Al-Quran, pendapat ini mengatakan karena wanita pezina bukan termasuk wanita yang haram untuk dinikahi. Penyusun melihat bahwa perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang hukum menikahi wanita pezina tersebut sangat menarik untuk dipaparkan, apalagi tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah memiliki pendapat yang berbeda mengenai ini. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah Pringsewu tehadap hukum menikahi wanita pezina dan apa dasar hukum yang digunakan oleh tokoh-tokoh tersebut untuk menetapkan hukum menikahi wanita pezina. Adapun tujuan penulis dalam penelitin ini adalah untuk mendekripsikan pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah tentang hukum menikahi wanita pezina, dan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pendapat dari tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah tersebut, serta untuk mengkaji dasar hukum yang digunakan oleh tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah dalam menetapkan hukum tentang menikahi wanita pezina. Skripsi ini menggunkan jenis penelitian deskriftif kualitatif termasuk jenis penelitian lapangan (field reasearch), sumber data dalam penelitian menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber langsung yang ada dilapangan, yaitu tokoh-tokoh tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah yang ada dilingkup struktural pimpinan daerah Pringsewu, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini dari kitab-kitab, buku, dan karya ilmiah yang terkait dengan permasalahan tersebut. Dari penelitian ini menunjukan bahwa pandangan tokoh Nahdlatul Ulama berpendapat wanita hamil di luar nikah dapat dinikahkan dengan laki-laki yang menghamilinya tanpa harus menunggu kelahiran anak yang ada dalam kandunganya terlebih dahulu, tidak perlu akad ulang setelah anak yang dikandungnya lahir, dan Menikahi wanita hamil di luar nikah tidak sah bila dinikahi dengan laki-laki yang bukan menghamilinya, sedangkan tokoh Muhammadiyah berpendapat bahwa hukumnya sah menikahi wanita hamil akibat zina, baik yang menikahi itu laki-laki yang menghamilinya maupun bukan yang menghamilinya, alasanya karena wanita hamil akibat zina tidak termasuk golongan wanita yang diharamkan untuk dinikahi, akan tetapi tokoh Muhammadiyah lebih berpihak bahwa Menikahi wanita hamil di luar nikah, baik atas dasar suka sama suka atau diperkosa, hamil atau tidak, ia wajib istibra.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 02 Mar 2021 04:05
Last Modified: 02 Mar 2021 04:05
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/13342

Actions (login required)

View Item View Item