Izwan, Muhammad
(2017)
KAJIAN HADIS DI INDONESIA
(Studi Pemikiran Prof. Dr. H. Ali Mustafa Ya’kub, MA).
Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.
Abstract
Berbicara tentang kajian Hadis di Indonesia, yang mana di dalamnya
berkaitan dengan pemikiran Ali Mustafa Ya’qub dalam mencari kebeneran untuk
dijadikan hadis sebagai dalil yang memperkuat keyakinan dalam kehidupan,
ternyata sampai hari ini masih relevan untuk dibahas dan diteliti. Kajian tersebut
tidak terpisahkan dengan proses kajian yang ada di Timur Tengah. Kegiatan
mengkaji Hadis di Indonesia belum banyak terlihat ditengah masyarakat dengan
minimnya minat dalam bidang tersebut. Kajian Hadis yang telah ada di Indonesia
dalam taraf perkembangannya yang semakin membuahkan hasil sejak awal abad
ke 19, dilihat dari beberapa karya yang dihasilkan oleh beberapa akademisi dalam
bidang Hadis sebagai bukti keberhasilan tersebut. Ali Mustafa Ya’qub adalah
salah satu tokoh yang sampai sekarang masih memiliki pengaruh besar kepada
masyarakat Islam Indonesia dalam kebergamannya, terutama dalam kajian Hadis.
Beliau terkenal tegas dan kritis dalam menghadapi perkara yang melenceng dari
kebenaran.
Skripsi ini membahas tentang Kajian Hadis Di Indonesia yang mana
terfokus kepada (Studi Pemikiran Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub). Kajian ini
berbentuk penelitian kepustakaan (library research), adapun sumber utama
(Primary Resources) penelitian berasal dari buku-buku yang ditulis Ali Mustafa.
Dengan menggunakan metode deskriptif, data-data yang telah dikumpulkan dari
beberapa sumber, diseleksi dan dirangkaikan kedalam hubungan-hubungan yang
sesuai dengan kenyataan. Sehingga membentuk pemahaman-pemahaman yang
kemudian disatukan dalam bentuk penulisan deskriptif. Dalam menganalisa data
menggunakan metode deskriptif historis. Adapun metode dalam mengambil
kesimpulan menggunakan metode deduktif.
Ali Mustafa Ya’qub dalam menghadapi hadis-hadis yang tersebar di
tengah-tengah masyarakat yang mana Ali Mustafa menerapkan aspek tekstual dan
aspek kontekstual, karena kedua hal ini dianggap berkaitan dalam hal proses
kajian Hadis. Menurutnya, apabila sebuah Hadis tidak dapat dipahami dengan
cara tekstual, maka harus dipahami dengan cara kontekstual, yaitu dengan melihat
aspek-aspek di luar lafaz (teks) itu sendiri. Namun beliau lebih cendrung
menggunakan pendekatan kontekstual dalam kajian Hadis di luar hal yang
memiliki kaitan dengan perkala ghaib (al-Umur al-Ghaibiyyah) dan ibadah murni
(al-‘Ibadah al-Mahdhah).
Actions (login required)
 |
View Item |