TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BURUNG MURAI BATU DENGAN GARANSI

M. ALDRIANSYAH, M. ALDRIANSYAH (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BURUNG MURAI BATU DENGAN GARANSI. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI 2.pdf]
Preview
PDF
Download (3MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI M. ALDRIANSYAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Jual beli adalah persetujuan di mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda dan pihak lain membayar harga yang telah disepakati keduanya. Jual beli secara akadnya, praktiknya maupun jenis barang yang diperjualbelikan, banyak sekali jenis dan bentuknya. Salah satunya yaitu jual beli burung murai batu yang terjadi di Sumur Batu Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Adapun praktiknya yang terjadi jual beli burung murai batu ini terdapat dua cara yaitu dengan garansi dan non garansi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana praktik jual beli burung Murai Batu dengan sistem garansi?. 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik tersebut jual beli burung Murai Batu dengan sistem garansi?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lapangan (field research), dinamakan studi lapangan karena tempat penelitian ini di lapangan kehidupan. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejelas mungkin bagaimana praktik jual beli burung Murai Batu dengan garansi dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli burung Murai Batu dengan garansi. Dan metode pengumpulan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1. Praktik jual beli burung Murai Batu dengan garansi di kios burung Bird House dengan cara pembeli membeli burung tersebut dengan melihatnya tanpa mengetahui jenis kelaminnya, akan tetapi penjual memberi garansi terhadap burung tersebut. Jika tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan oleh pembeli, maka penjual akan mengganti burung tersebut dengan burung anakan (trotolan) lagi. Apabila dilihat dengan keadaan pembeli yang sudah membesarkan burung tersebut dan telah mengeluarkan sejumlah biaya, waktu dan tenaga, kemudian burung tersebut ditukar dengan burung yang masih anakan tersebut, sehingga dalam hal ini pembeli sangat dirugikan. 2. Tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli burung Murai Batu dengan sistem garansi berdasarkan jenis kelamin di kios Bird House house adalah tidak sah dan tidak boleh. Sebab untuk keabsahan transaksi jual beli harus memenuhi seluruh rukun dan syarat yang antara lain adalah: 1, suci atau bersih barangnya. 2, barang atau objek yang diperjualbelikan dapat dimanfaatkan. 3, barang yang diperjualbelikan milik orang yang melakukan akad. 4, barang atau benda yang diperjualbelikan dapat diserahkan. 5, barang atau benda yang diperjualbelikan harus jelas (mu‟ayyan) dan diketahui oleh kedua belah pihak. Pada praktiknya, jual beli burung murai batu dengan garansi yang terjadi kios burung Bird House objeknya belum jelas yaitu jenis kelamin burung tersebut. Saran: 1. Hendaknya penjual mengkaji kembali tentang praktik jual beli burung Murai Batu dengan garansi di kios burung Bird House serta memberi penjelasan kepada pembeli saat melakukan transaksi ini agar memahami secara jelas. 2. Pembeli harus lebih teliti dalam memahami hukum Islam sebagai landasa transaksi praktik jual beli burung Murai Batu dengan sistem garansi berdasarkan jenis kelamin di kios burung Bird House agar hal yang dilakukan tidak melanggar aturan syariat hukum Islam nantinya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 20 Oct 2020 02:42
Last Modified: 20 Oct 2020 02:42
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/12025

Actions (login required)

View Item View Item