STANDAR PEMBERIAN MAHAR MINIMAL PADA PERKAWINAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

ALI FAUZI, fau (2020) STANDAR PEMBERIAN MAHAR MINIMAL PADA PERKAWINAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM. Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of TESIS ALI FAUZI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of ALI FAUZI BAB 1,2 DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
PDF
Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian yang berjudul, Standar Pemberian Mahar Minimal Pada Perkawinan Dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi pada Masyarakat adat Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah) ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pemberian mahar minimal pada masyarakat adat Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah? Bagaimana perspektif hukum Islam tentang penetapan mahar minimal pernikahan dalam Masyarakat adat Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah ? Penyusun melakukan penelitian yang tergolong pada jenis penelitian lapangan (Field Research). Dalam hal ini teknik yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif. Kemudian dalam proses pengolahan, analisis dan pemanfaatan data penulis menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : Pertama, tradisi perkawinan di kalangan masyarakat adat suku Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah masih melaksanakan adanya adat istiadat, tidak bisa mengabaikan bentuk permintaan, jika hendak meminang perempuan yang berasal dari suku Ogan. Permintaan dimaksud adalah tuntutan sejumlah materi untuk dijadikan sebagai mahar dan lainnya dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki yang ingin meminangnya. Kedua, adanya adat permintaan ini ternyata ada sebagian masyarakat yang merasa keberatan untuk melaksanakan karena diluar kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat yang ekonominya rendah. Oleh sebab itu, masyarakat suku Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah mempunyai tradisi untuk pemberian mahar kepada istri minimal sebesar seratus ribu rupiah. Apabila pihak laki-laki memberi mahar di bawah seratus ribu rupiah, maka dianggap tidak memulyakan pihak perempuan dan merendahkan status sosial keluarga dalam pandangan masyarakat. Ketiga, pelaksanaan pemberian mahar minimal dalam tradisi masyarakat suku Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah jika ditinjau dari hukum Islam, maka hukumnya boleh, karena tidak bertentangan dengan hukum Islam dan sejarah pemberian mahar dalam Islam adalah untuk menghalalkan seorang perempuan. Keempat, apabila dibandingkan dengan harus memenuhi adat permintaan yang dinilai sangat memberatkan disebagian masyarakat yang kurang mampu, maka mahar dengan uang sebesar seratus ribu rupiah sebagai batas minimal sangatlah memperingan untuk melaksanakan pernikahan dalam lingkungan masyarakat masyarakat suku Ogan Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Ilmu Syariah dan Hukum Keluarga
Depositing User: Najib Ali
Date Deposited: 08 Sep 2020 04:05
Last Modified: 08 Sep 2020 04:05
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/11707

Actions (login required)

View Item View Item