TANGGAPAN MAHASISWA TENTANG KRITERIA PEMILIH DALAM PEMILIHAN PRESIDEN PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Di UIN Raden Intan Lampung)

SALIS FITRIYANTI, FIT (2020) TANGGAPAN MAHASISWA TENTANG KRITERIA PEMILIH DALAM PEMILIHAN PRESIDEN PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Di UIN Raden Intan Lampung). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of Awal - BAB II dan Daftar Pustaka.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI LENGKAP.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (780kB)

Abstract

Indonesia sebagai negara demokrasi yang menerapkan pemilihan umum untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Pemilihan umum merupakan wujud langsung dari peran serta politik masyarakat. Pemilihan umum tidak membedakan latar belakang sosial budaya, politik, dan ekonomi dari para pemilihnya. Sejauh mereka sudah memenuhi persyaratan formal, tidak seorangpun berhak untuk mencabut haknya. Syarat-syarat pemilih Presiden di Indonesia yang tercantum dalam Pasal 27 dan 28 Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: Pasal 27 ayat (1) WNI yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tahun/lebih atau sudah pernah kawin mempunyai hak untuk memilih. Ayat (2) WNI sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih. Pasal 28 untuk dapat menggunakan hak memilih WNI sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 harus terdaftar sebagai pemilih. Kriteria pemilih Kepala Negara perspektif fiqh siyasah yang dikemukakan oleh Al-Mawardi yang ia sebut dengan al-ikhtiyar memiliki kriteria: Pertama, harus adil. Kedua, memiliki pengetahuan yang dapat menghantarkannya mampu mengetahui orang yang berhak diangkat sebagai khalifah. Ketiga, memiliki gagasan dan sikap bijaksana yang membuatnya mampu memilih orang yang paling arif dalam mengatur berbagai kepentingan. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat memberikan tanggapan terkait syarat-syarat pemilih Presiden di Indonesia dan kriteria pemilih Kepala Negara perspektif fiqh siyasah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terkait syarat-syarat pemilih Presiden di Indonesia dan kriteria pemilih Kepala Negara perspektif fiqh siyasah, yang kemudian akan menghasilkan kriteria pemilih Presiden yang ideal untuk dapat melahirkan Presiden yang ideal berdasarkan syarat-syaratnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tanggapan mahasiswa tentang syarat-syarat pemilih dalam pemilihan Presiden di Indonesia dan kriteria pemilih Kepala Negara yang ideal perspektif fiqh siyasah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tentang syarat-syarat pemilih dalam pemilihan Presiden di Indonesia dan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tentang kriteria pemilih Kepala Negara yang ideal perspektif fiqh siyasah agar dapat terpilihnya Presiden yang ideal berdasarkan syarat-syaratnya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang datanya diperoleh langsung dari lapangan bersifat deskriptif analisis. Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari lapangan atau tempat penelitian yaitu UIN Raden Intan Lampung, khususnya mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Siyasah angkatan 2017 dengan sampel yang berjumlah 33 mahasiswa dan Fakultas Ushuluddin Jurusan Pemikiran Politik Islam angkatan 2017 dengan sampel yang berjumlah 7 mahasiswa. Dan data sekunder seperti buku-buku penunjang serta data sekunder seperti kamus hukum, artikel dan jurnal-jurnal. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, wawancara dan iii dokumentasi. Analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode berfikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian, syarat-syarat pemilih Presiden di Indonesia belum efisien untuk menghasilkan Presiden yang ideal. Hal itu dikarnakan rendahnya standar kriteria pemilih Presiden dan kurangnya pendidikan politik di Indonesia yang memungkinkan kurang berkualitasnya hasil suara yang diperoleh. Sedangkan kriteria pemilih Kepala Negara perspektif fiqh siyasah sudah sesuai untuk menghasilkan Kepala Negara yang ideal. Sebab pengetahuan dan kecerdasan politik serta sikap bijaksana sangatlah diperlukan. Menggalakkan sosialisasi politik secara masif dan berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan politik masyarakat. Selain itu aspek kesejahteraan harus dicapai, maka intelektuality masyarakat secara natural akan meningkat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Bimbingan Konseling
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 12 Aug 2020 03:13
Last Modified: 12 Aug 2020 03:13
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/11493

Actions (login required)

View Item View Item