Analisis Hukum Islam Tentang Surah Al-Nisa' (4) : 19 Dalam Memperlakukan Istri Yang Dicerai atau Ditinggal Mati Perspektif Ulama Kontemporer

Ramadhan, Dian (2020) Analisis Hukum Islam Tentang Surah Al-Nisa' (4) : 19 Dalam Memperlakukan Istri Yang Dicerai atau Ditinggal Mati Perspektif Ulama Kontemporer. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SAMPAI BAB 2]
Preview
PDF (SAMPAI BAB 2)
Download (7MB) | Preview
[thumbnail of LENGKAP] PDF (LENGKAP)
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Pada masa jahiliyah perlakuan terhadap istri yang dicerai atau ditinggal mati oleh suaminya sangatlah tidak baik yaitu karena mereka mendapatkan hal-hal yang tidak sewajarnya seorang istri dapatkan. Karena ketika suami sang istri tersebut meninggal yang berhak terhadap istri itu adalah wali dari sang suami. Para wali pada masa jahiliyah tersebut memperlakukan atau memutuskan apakah perempuan tersebut akan dinikahinya, diwarisi, dinikahkan dengan orang lain, atau bahkan dilarang menikah sepanjang hidupnya. Hal ini pun tidak sesuai dengan kesetaraan gender yang sekarang sedang digaungkan yaitu dimana antara laki-laki dan perempuan memiliki persamaan perlakuan dalam Islam dan di muka hukum. Akan tetapi setelah Islam datang hal-hal yang merendahkan wanita itu pun dihapuskan dan lebih mengangkat derajatwanita. Permasalahanpadaskripsiiniialahpertama,bagaimanakahpemikiranulama kontemporer tentang surah al-Nisâ’ (4): 19 dalam memperlakukanistriyang dicerai atau ditinggal mati. Kedua, bagaimanakah analisis hukumIslamterhadap pemikiran ulama kontemporer tentang surah al-Nisâ’ (4): 19 dalam memperlakukan istri yang dicerai atau ditinggal mati. Tujuan penelitianiniadalah untukmengetahuipemikiranulamakontemporertentangsurahal-Niŝa’(4):19dalam memperlakukan istri yang dicerai atau ditinggal matisertauntuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap pemikiran ulamakontemporertentang surah al-Nisâ’ (4): 19 dalam memperlakukan istri yang dicerai atauditinggalmati.Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (libraryresearch)bersifat deskriptifanalitik.Pengolahandatamelaluiediting,klasifikasidansistematisasi. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif dengan metode berpikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pemikiran Ulama Kontemporer tentang Surah al-Nisâ’ (4): 19 dalam memperlakukan istri yang dicerai atau ditinggal mati dapat disimpulkan beberapa hal yakni: Muhammad Quraish Shihab dan Wahbah Al-Zuhaili berpendapat bahwa larangan untuk mewarisi wanita dengan jalan paksa, larangan untuk menghalang-halanginya untuk menikah lagi agar bisa mengambil sebagian harta yang telah diberikan kepadanya, dan anjuran untuk mempergaulinya dengan baik. Sayyid Sabiq mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang harus dilakukan dalam mencegah terjadinya perceraian yakni, pergaulan yang baik kepada istri, menjaganya dengan baik, dan mendatanginya (menyenggamai). Serta Analisis hukum Islam tentang tata cara memperlakukan istri yang dicerai atau ditinggal mati terhadap pemikiran ulama kontemporer yang dianjurkan Al-Qur’an pada ayat ini menjadi sunnah bagi setiap pasangan suami istri dalam membentengi dirinya untuk bercerai. Hal ini pun sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi al- Dharûratu Tuqaddaru bi Qadarihâ (kemudharatan dibatasi sesuai dengan kadarnya), maksudnya adalah apabila terdapat sebuah kemudharatan atau sebuah kekhilafan pada suami dan istri agar dilakukan sewajarnya saja dan tidak berlebihan. Kemudian dianjurkan pula untuk bisa bersabar karena terdapat sebuah kebaikan yang banyak di dalamnya hal ini pun sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi al-Masyaqqatu Tajlibu al-Taisîr (kesulitan menyebabkan adanya kemudahan).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: UNSPECIFIED
Depositing User: PERPUSTAKAAN PUSAT UIN RIL
Date Deposited: 18 Jun 2020 07:15
Last Modified: 18 Jun 2020 07:15
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/10599

Actions (login required)

View Item View Item